Iklim suatu organisasi merujuk pada berfungsinya organisasi secara keseluruhan dari sudut pandang para karyawan. Dengan demikian, iklim adalah suatu metafora yang menggambarkan agregat persepsi karyawan individual mengenai lingkungan organisasi mereka. Dimensi-dimensi tertentu dari iklim memberikan pengaruh khusus pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Dimensi-dimensi ini adalah :
a. Kebijakan dan peraturan organisasi
Menurut Schatz (1995), kebijakan dan peraturan organisasi yang lebih mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan karyawan akan menyebabkan produktivitas meningkat sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja. Suatu iklim kerja yang kondusif tentu akan menimbulkan pengaruh positif yang sangat besar terhadap semangat dan hasil kerja.
b. Tingkat efektivits komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam semua kegiatan manajemen, terutama dalam organisasi. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan iklim yang menekankan pada pentingnya pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi yang efektif juga dapat membangun iklim keterbukaan dan saling percaya.
c. Tingkat hubungan antara karyawan
Menurut Schatz (1995), tingkat hubungan yang baik antara pimpinan dengan para karyawannya dan antara sesame karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan perusahaan semaksimal mungkin. Apabila iklim kerja yang positif sudah berhasil diciptakan, maka hal-hal yang serba positif berikutnya akan menyusul dengan sendirinya.
d. Tingkat partisipasi karyawan
Menurut Kossen (1986), manajer yang efektif akan menggunakan pendekatan partisipatif dalam merencanakan, mempengaruhi perubahan, atau memecahkan persoalan biasanya akan menemukan karyawan-karyawan yang berpengaruh dan menyampaikan kepada mereka sepenuhnya masalah-masalah, keperluan-keperluan, dan sasaran-sasaran organisasi. Kemudian manajer yang partisipatif akan menanyakan gagasan-gagasan kelompok tentang melaksanakan perubahan. Partisipasi oleh manajer sering menghilangkan rasa permusuhan dan perlawanan dan sebaliknya, menciptakan iklim sikap-sikap kerjasama yang cenderung meningkatkan pengaruh para manajer atas bawahan mereka.
a. Kebijakan dan peraturan organisasi
Menurut Schatz (1995), kebijakan dan peraturan organisasi yang lebih mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan karyawan akan menyebabkan produktivitas meningkat sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja. Suatu iklim kerja yang kondusif tentu akan menimbulkan pengaruh positif yang sangat besar terhadap semangat dan hasil kerja.
b. Tingkat efektivits komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam semua kegiatan manajemen, terutama dalam organisasi. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan iklim yang menekankan pada pentingnya pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi yang efektif juga dapat membangun iklim keterbukaan dan saling percaya.
c. Tingkat hubungan antara karyawan
Menurut Schatz (1995), tingkat hubungan yang baik antara pimpinan dengan para karyawannya dan antara sesame karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan perusahaan semaksimal mungkin. Apabila iklim kerja yang positif sudah berhasil diciptakan, maka hal-hal yang serba positif berikutnya akan menyusul dengan sendirinya.
d. Tingkat partisipasi karyawan
Menurut Kossen (1986), manajer yang efektif akan menggunakan pendekatan partisipatif dalam merencanakan, mempengaruhi perubahan, atau memecahkan persoalan biasanya akan menemukan karyawan-karyawan yang berpengaruh dan menyampaikan kepada mereka sepenuhnya masalah-masalah, keperluan-keperluan, dan sasaran-sasaran organisasi. Kemudian manajer yang partisipatif akan menanyakan gagasan-gagasan kelompok tentang melaksanakan perubahan. Partisipasi oleh manajer sering menghilangkan rasa permusuhan dan perlawanan dan sebaliknya, menciptakan iklim sikap-sikap kerjasama yang cenderung meningkatkan pengaruh para manajer atas bawahan mereka.
JAdi inget sewaktu kuliah dulu...he..
ReplyDeleteSalam kenal ya sobat