Seorang manajer yang efektif, tidak hanya berusaha memecahkan masalah yang disodorkan oleh bawahannya, atasannya, atau rekan sejawat, melainkan menghabiskan waktu dan tenaganya untuk memecahkan setiap masalah yang benar-benar membutuhkan kemampuannya untuk mengambil keputusan.
Ada masalah yang muncul di hadapan manajer, tetapi ada juga masalah yang harus ditemukan sendiri. Dalam kajian manajemen dan bisnis, masalah merupakan kesenjangan antara peristiwa yang diharapkan terjadi (expected condition) dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi (real condition).
Suatu masalah dapat diketahui dengan beberapa cara :
- Penyimpangan dari pengalaman masa lampau. Misalnya angka penjualan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun yang lalu, terjadinya pengeluaran yang tidak terduga semakin besar, atau bila terjadi turn over pegawai yang cukup tinggi, dan lain-lain. Kejadian-kejadian itu merupakan pertanda bagi manajer bahwa masalah sedang berkembang dalam organisasi.
- Penyimpangan dari rencana yang ditetapkan. Misalnya tingkat keuntungan lebih rendah dari yang diharapkan, penanganan sebuah proyek melebihi waktu yang ditentukan. peristiwa seperti ini memberitahu manajer bahwa sesuatu harus dilakukan untuk mengembalikan rencana tersebut ke arah semula.
- Diberitahu oleh orang lain. Orang lain sering menyampaikan masalah kepada manajer. Misalnya pelanggan yang mengeluhkan tentang keterlambatan pengiriman barang, pelanggan mengeluhkan kualitas produk, bawahan yang telah mengundurkan diri menyampaikan keluhan melalui kotak saran dan lain-lain.
- Kinerja pesaing, juga dapat memperlihatkan adanya masalah pada organisasi kita. bila pesaing mengembangkan proses baru atau prosedur operasi, maka manajer mungkin harus mengevaluasi kembali proses atau prosedur pada perusahaan kita
Be the first to reply! Read Comment Policy ▼PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.