N orman Maier membedakan dua kriteria untuk menilai efektivitas potensial suatu keputusan :
• Pertama, kualitas sasaran keputusan itu (quality). Kualitas keputusan dapat diketahui dari tingkatan tertentu, dimana faktor teknis dan rasional memegang peranan penting dalam memilih alternatif (bersifat objektif)
• Kedua, penerimaan dari individu-individu yang harus melaksanakannya (acceptability). Acceptability menunjukkan dukungan terhadap keputusan yang diambil (subjektif).
Keduanya dapat membentuk suatu rumus untuk mengukur efektivitas keputusan :
Dimana :
De = Keputusan yang efektif
Q = Quality
A = Acceptability (penerimaan)
Berdasarkan rumus tersebut ada 3 tipe keputusan :
• Keputusan berdasarkan Q/A
Dimana keputusan tersebut mempunyai kualitas yang tinggi tetapi hanya membutuhkan tingkat penerimaan yang rendah
• Keputusan bedasarkan A/Q
Keputusan yang membutuhkan tingkat penerimaan yang tinggi, tetapi kualitas dari keputusan tersebut kurang berperan
• Keputusan A = Q
Dalam hal ini kualitas dan penerimaan sama-sama berperan penting dan sama-sama dibutuhkan dalam pelaksanaan keputusan.
Untuk mendapatkan keputusan yang efektif, manajer harus mengatasi kendala yang mencegah kemampuannya melihat dan memecahkan masalah yang berkembang dalam organisasinya.
Menurut Irving L. Jenis dan Leon Mann, seperti dikutip oleh Stoner, ada empat kendala dalam pemecahan masalah manajerial, yang mungkin akan mempersulit seseorang dalam pengambilan keputusan penting. Kendala tersebut adalah :
• Penghindaran yang bersifat santai
• Perubahan yang bersifat santai
• Penghindaran yang bersifat defensif
• Panik
Manajer yang menghadapi masalah dengan cara-cara tersebut diatas sering kali memilih suatu pendekatan yang sangat sederhana terhadap keputusan. Metode yang umumnya digunakan adalah penyesuaian incremental, yaitu pemilihan alternatif yang hanya melahirkan sebuah perubahan kecil dari kebijaksanaan yang ada.
*** Dikutip dari beberapa sumber***
• Pertama, kualitas sasaran keputusan itu (quality). Kualitas keputusan dapat diketahui dari tingkatan tertentu, dimana faktor teknis dan rasional memegang peranan penting dalam memilih alternatif (bersifat objektif)
• Kedua, penerimaan dari individu-individu yang harus melaksanakannya (acceptability). Acceptability menunjukkan dukungan terhadap keputusan yang diambil (subjektif).
Keduanya dapat membentuk suatu rumus untuk mengukur efektivitas keputusan :
Dimana :
De = Keputusan yang efektif
Q = Quality
A = Acceptability (penerimaan)
Berdasarkan rumus tersebut ada 3 tipe keputusan :
• Keputusan berdasarkan Q/A
Dimana keputusan tersebut mempunyai kualitas yang tinggi tetapi hanya membutuhkan tingkat penerimaan yang rendah
• Keputusan bedasarkan A/Q
Keputusan yang membutuhkan tingkat penerimaan yang tinggi, tetapi kualitas dari keputusan tersebut kurang berperan
• Keputusan A = Q
Dalam hal ini kualitas dan penerimaan sama-sama berperan penting dan sama-sama dibutuhkan dalam pelaksanaan keputusan.
Untuk mendapatkan keputusan yang efektif, manajer harus mengatasi kendala yang mencegah kemampuannya melihat dan memecahkan masalah yang berkembang dalam organisasinya.
Menurut Irving L. Jenis dan Leon Mann, seperti dikutip oleh Stoner, ada empat kendala dalam pemecahan masalah manajerial, yang mungkin akan mempersulit seseorang dalam pengambilan keputusan penting. Kendala tersebut adalah :
• Penghindaran yang bersifat santai
• Perubahan yang bersifat santai
• Penghindaran yang bersifat defensif
• Panik
Manajer yang menghadapi masalah dengan cara-cara tersebut diatas sering kali memilih suatu pendekatan yang sangat sederhana terhadap keputusan. Metode yang umumnya digunakan adalah penyesuaian incremental, yaitu pemilihan alternatif yang hanya melahirkan sebuah perubahan kecil dari kebijaksanaan yang ada.
*** Dikutip dari beberapa sumber***
Be the first to reply! Read Comment Policy ▼PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.