Sedangkan Aaker (1996:8) mendefinisikan brand loyalty sebagai "A measure of the attachment that a costumer has a brand". Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan.
Pada kaitannya dengan brand loyalty suatu produk, terdapat beberapa tingkatan brand loyalty. Masing-masing tingkatan menunjukkan adanya tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus asset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan brand loyalty tersebut antara lain : (Aaker, 1997:57)
- Tingkatan loyalitas yang paling dasar adalah pembeli yang sama sekali tidak loyal (switcher buyer). Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek yang lain menandakan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri yang terlihat dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya yang murah.
- Tingkatan kedua adalah habitual buyer. Pembeli yang berada dalam tingkatan ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsi atau tidak mengalami ketidakpuasaan akan merek produk tersebut. Dengan kata lain, pembeli dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
- Tingkatan ketiga adalah Satisfied buyer. Pada tingkatan ini, pembeli merek dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat kemungkinan mereka beralih ke merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. Untuk menarik minat pembeli pada tingkat ini, para pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung pembeli dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya (switching cost loyal).
- Tingkatan loyalitas yang keempat adalah likes the brand, dimana pembeli sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait dengan merek. Perasaan suka seperti ini sering kali sulit untuk diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.
- Tingkatan yang teratas adalah pelanggan yang setia (commited buyer). Mereka memiliki suatu kebanggan sebagai pengguna suatu mereka dan bahkan merek tersebut dipandang penting baik dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, aktualisasi dari loyalitas pembeli ini ditunjukkan dengan tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. Loyalitas merek yang tinggi akan dapat meningkatkan perdagangan yakni dengan menarik minat pelanggan baru dan perusahaan menjadi lebih cepat dalam merespons gerakan pesaing.
Sumber :
- Aaker, David A. 1996. Building Strong Brands. New York : The Free Press
- Mowen, Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen.Jilid I Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
- Tjiptono, Fandi. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta : Penerbit Budi
Be the first to reply! Read Comment Policy ▼PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.